Wali Kelas

Wali Kelas memiliki peran sentral sebagai pembimbing, pengarah, dan penghubung antara peserta didik, orang tua, serta pihak madrasah. Melalui bimbingan yang penuh perhatian dan tanggung jawab, wali kelas membantu membentuk karakter, kedisiplinan, serta iklim kelas yang harmonis dan produktif. Selain memantau perkembangan akademik dan perilaku siswa, wali kelas juga menjadi teladan dalam menanamkan nilai-nilai keislaman, tanggung jawab, dan empati. Dengan peran yang menyeluruh ini, wali kelas berkontribusi besar dalam menciptakan suasana belajar yang positif dan mendukung tumbuh kembang peserta didik secara optimal.

Rosida, S.Pd. M.Pd

Wali Kelas 7 A

“Menjadi wali kelas bukan sekadar mengatur siswa, tetapi menuntun mereka memahami arti belajar, tanggung jawab, dan kebersamaan.”

Abu Sahab, S.Pd. Mat

Wali Kelas 7 B

“Setiap siswa punya cerita; tugas wali kelas adalah mendengarkan, membimbing, dan menjadikannya pelajaran berharga bagi masa depan.”

Juhara, S.Pd.I

Wali Kelas 7 C

“Pengalaman mengajarkan, bahwa mendidik bukan hanya soal nilai, tapi tentang menumbuhkan hati dan karakter setiap anak.”

Sri Suwarni, S.Pd

Wali Kelas 7 D

“Terkadang diam lebih bermakna, karena perhatian dan ketulusan tidak selalu perlu banyak kata.”

Ratna Julyanti, S.Pd

Wali Kelas 7 E

“Setiap hari di kelas adalah peluang untuk menyalakan semangat, menumbuhkan ide, dan membentuk karakter hebat.”

Sumarni, S.Ag

Wali Kelas 7 F

“Menjadi wali kelas bukan sekadar tugas, tapi panggilan untuk membimbing dengan hati dan mendidik dengan keteladanan.”

Hasmida, S.Pd

Wali Kelas 8 A

“Ketegasan bukan untuk menakuti, tapi untuk menuntun agar setiap langkah siswa terarah dan bertanggung jawab.”

Marini, S.Pd.I

Wali Kelas 8 B

“Disiplin itu penting, tapi senyum dan canda tetap boleh — yang utama, semua belajar dengan tanggung jawab dan hati gembira.”

Erwinda, S.Pd

Wali Kelas 8 C

“Ketegasan menjaga arah, kebijaksanaan menjaga hati — keduanya perlu agar siswa tumbuh dengan disiplin dan empati.”

Ramziah Putri, S.Pd

Wali Kelas 8 D

“Kalau siswa takut karena saya tegas, biarlah — asalkan mereka nanti mengerti bahwa ketegasan itu bentuk sayang yang mendidik.”

Hermanto, S.Pd

Wali Kelas 8 E

“Belajar itu serius, tapi kalau tanpa tawa, otak bisa stres duluan — santai saja, yang penting tetap semangat!”

Firnia Santi, S.Pd

Wali Kelas 8 F

“Kecantikan bukan soal rupa, tapi tentang kesabaran dan ketulusan dalam membimbing setiap siswa menuju kebaikan.”

Sri Lestari, S.Ag.,M.Pd

Wali Kelas 9 A

“Belajar itu bisa santai, asalkan tetap fokus — karena suasana yang asyik justru bikin semangat tumbuh tanpa paksaan.”

Sri Yanuarti M, S.Pd.I

Wali Kelas 9 B

“Suara lantang bukan untuk memarahi, tapi untuk memastikan setiap siswa mendengar arah yang benar.”

Muharti, S.Pd

Wali Kelas 9 C

“Dengan kelembutan, nasihat lebih mudah diterima dan hati siswa pun tumbuh dengan penuh kehangatan.”

Sri Nurhayati, S,Pd

Wali Kelas 9 D

“Wibawa bukan datang dari kerasnya suara, tapi dari ketegasan yang adil dan niat tulus untuk membimbing.”

Ida Farida, S.Sos

Wali Kelas 9 E

“Pengalaman mengajarkan, setiap siswa punya cara sendiri untuk bersinar — tugas wali kelas adalah menemukannya dengan sabar.”